Selasa, 16 September 2014

MSDS (Material Data Safety Sheets) Beberapa Zat Kimia

MATERIAL SAFETY DATA SHEET
HYDROCHLORIC ACID (HCL)



1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN
NAMA PRODUK : Asam Hydrochloric
RUMUS KIMIA : HCl
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM : Asam chloride, asam muriat, Hydroge chloride
2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup.
Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
KULIT Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
TERTELAN : Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan mulut
TERHIRUP : Menyebabkan bronchitis kronis
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panasdapat di semprot dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah.
e. Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar
f. Instruksi pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadahPakailah pakaian pelindung diri dan alat pelindung pernafasan.
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA), Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile).
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
a. Penanganan bahan Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam. Waspada terhadap kebocoran gas.
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan asam.
e. Syarat khusus penyimpanan bahan Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali, serta sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.
8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
a. Pengendalian teknis Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu ke tingkat serendah mungkin.
b. Alat pelindung Diri Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata (goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung tangan karet (neoprene gloves)
9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : Cair
Bau : menyengat
Warna : Bening sampai agak kekuningan
Massa jenis : 2.13
Titik didih : 85 oC
Titik lebur : -20oC
Tekanan uap (20oC) : 20 mbar
Kelarutan dalam Air (20 oC) : terlarut
82,3 g/ 100 m
pH (20 oC) : 1
10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
a. Sifat Reaktifitas Senyawa HCl stabil pada suhu kamar. Oleh pengaruh panas akan teruraimenjadi hydrogen dan klor. Larutan dalam air sangat reaktif dengan logam-logam dan menghasilkan gas hydrogen yang eksplosif. Bereaksi dengan oksidator menghasilkan gas khlor yang toknik.
b. Sifat stabilitas Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
c. Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
d. Bahan yang harus dihindari :Aluminium, amines, carbide, hydrida, fluor, logam alkali, logam, basa kuat garam dari asam oksihalogon, H2SO4 pekat, senyawa hydrogen semimetalik, semimetalic oxides, aldehyde, sulfida, lithium, silicide, vinymethyl ether
e. Bahan dekomposisi : Hydrochloric acid chlorine
f. Bahaya Polimarisasi : -
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
a. Nilai ambang batas ( NAB ) : 5 ppm ( 7,5 mg/m3 (TLV-C)
b. Terkena mata : dapat menimbulkan iritasi mata dan kebutaan
c.Tertelan LD 50 (tikus) : 000 mg/ Kg
d. Terhirup LC 50 (pernafasan) : 3124 ppm (V)/ 1 jam
e. Terkena kulit : Dapat menimbulkan luka bakar
f. Efek local : -
g. Pemaparan jangka pendek/ akut : Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, saluran pernapasan atau kerusakan paru-paru
h. Pemaparan jangka panjang/ kronik : Bronchitis kronis bila sering menghirup gas dan dermatitis jika kontak dengan kulit
Karsinogen : tidak ada
Teratogen : tidak ada
Reproduksi : tidak ada
Mutagen : tidak ada
12. INFORMASI EKOLOGI
a. Dampak terhadap lingkungan : Efek Biologi lethal pada ikan dari 25 mg/l. Beracun pada organisme aquatik. Berbahaya dikarenakan perubahan pH
b. Degradasi lingkungan : -
c. Bio Akumulasi : -
13. PEMBUANGAN LIMBAH
Sebelum dibuang ke lingkungan, harus dinetralkan dengan alkali sampai Ph = 9
14. PENGANGKUTAN
a. Peraturan Internasional : Peraturan DOT
b. Pengangkutan darat : truk tanki
c. Pengangkutan laut : Kapal laut
d. Pengakutan udara : tidak ada
15. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP 187/MEN/1999


MATERIAL SAFETY DATA SHEET
ALUMINIUM OXIDE


1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN
NAMA PRODUK : Aluminium Oksida
RUMUS KIMIA : Al2O3
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM : Aluminium Oxide, Alumina, Activated, 80-200 Mesh
2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan Al2O3 : 100% berat CAS No. 1344-28-1
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Alumina berbahaya jika terhirup, tertelan, terkena kulit maupun terkena mata
Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA Menyebabkan iritasi mata
KULIT Menyebabkan irtasi kulit
TERTELAN : Menyebabkan gangguan pencernaan
TERHIRUP : Menyebabkan gangguan pernafasan
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya
TERTELAN : Jangan diusahakan untuk muntah, segara bawa ke dokter
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : -
e. Bahaya khusus : -
f. Instruksi pemadam api : -
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : -
b. Tumpahan dan kebocoran besar : -
c. Alat pelindung diri : Respirator udara), Kacamata (goggles), gloves (neoprene)
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
a. Penanganan bahan Simpan ditempat kering
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan alat pelindung diri
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan Simpan di tempat berventilasi
e. Syarat khusus penyimpanan bahan Jauhkan dari senyawa asam
8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
a. Pengendalian teknis Gunakan Ventilasi umum
b. Alat pelindung Diri Respirator udara, kacamata (goggles), sarung tangan karet (neoprene gloves)
9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : Padat
Bau : Tidak berbau
Warna : Putih
MR 101.96 g/mol
Massa jenis : -
Titik didih 2980°C (5396°F)
Titik lebur 2072°C (3761.6°F)
Tekanan uap (20oC) : -
Kelarutan dalam Air : terlarut pada air dingin dan tidak larut pada air panas
pH (20 oC) : -
Specific gravity 4
10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
a. Sifat Reaktifitas Tidak reaktif
b. Sifat stabilitas Stabil
c. Kondisi yang harus dihindari : -
d. Bahan yang harus dihindari : -
e. Bahan dekomposisi : -
f. Bahaya Polimarisasi : -
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
a. Pemaparan jangka pendek/ akut : Tertelan dapat mengganggu system pencernaan
b. Pemaparan jangka panjang/ kronik : Terhirup dapat terakumulasi di dalam paru-paru
Karsinogen : tidak ada
Teratogen : tidak ada
Reproduksi : tidak ada
Mutagen : tidak ada
12. INFORMASI EKOLOGI
a. Dampak terhadap lingkungan : -
b. Degradasi lingkungan : -
c. Bio Akumulasi : -
13. PEMBUANGAN LIMBAH
Memperhatikan peraturan yang berlaku
14. PENGANGKUTAN
a. Peraturan Internasional : Peraturan DOT
b. Pengangkutan darat : truk tanki
c. Pengangkutan laut : Kapal laut
d. Pengakutan udara : tidak ada

MATERIAL SAFETY DATA SHEET
ALUMINIUM CHLORIDE



1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN
NAMA PRODUK Aluminum chloride
RUMUS KIMIA : AlCl3
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM Aluminum trichloride, anhydrous
2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan AlCl: 100% berat CAS No. 7446-70-0
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Aluminum chloride sangat iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup.
Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA Menyebabkan iritasi mata
KULIT Menyebabkan iritasi kulit dan korosif pada kulit
TERTELAN : Menyebabkan gangguan pencernaan
TERHIRUP : Menyebabkan gangguan pernafasan
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran dan segara bawa ke dokter
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : -
e. Bahaya khusus : -
f. Instruksi pemadam api : -
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri : Respirator udara, Kacamata (goggles), gloves (neoprene)
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
a. Penanganan bahan Jangan sampai tertelan dan terhirup. Jangan menambahkan air pada produk ini.Beri label pada wadah. Hindari kontak dengan kulit dan mata.
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan alat pelindung diri
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan Simpan di tempat kering, dingin, dan berventilasi
e. Syarat khusus penyimpanan bahan -
8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
a. Pengendalian teknis Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu ke tingkat serendah mungkin.
b. Alat pelindung Diri Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata (goggles), perisai muka (full face), sarung tangan karet (neoprene gloves)
9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : Padat
Bau : -
Warna : Putih sampai kuning muda
MR 133.34 g/mole
Massa jenis : -
Titik didih : -
Titik lebur : -
Tekanan uap (20oC) : -
Kelarutan dalam Air (20 oC) : -
pH (20 oC) : -
Specific grafity : 2,44
10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
a. Sifat Reaktifitas Reaktif terhadap logam dan saat ditambahkan air
b. Sifat stabilitas Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
c. Kondisi yang harus dihindari : -
d. Bahan yang harus dihindari : logam dan air
e. Bahan dekomposisi : -
f. Bahaya Polimarisasi : -
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
a. Pemaparan jangka pendek/ akut Sangat berbahaya jika terjadi kontak pada kulit (iritasi), tertelan,maupun terhirup. Berbahaya dalam kasus kontak kulit (korosif), darikontak mata (iritasi). Jumlah kerusakan jaringan tergantung padawaktu kontak. Kontak mata bisa mengakibatkan kerusakan korneaatau kebutaan. kontak Kulit dapat menghasilkan peradangan.Menghirup debu akan menghasilkan iritasi saluran pernafasan, ditandai dengan bersin dan batuk. Jika terhirup dalam jumlah besar dapat menghasilkan kerusakan paru-paru, tersedak, pingsan atau kematian.
b. Pemaparan jangka panjang/ kronik Zat ini termasuk racun bagi paru-paru dan selaput lendir. Jika terhirup berulang atau berkepanjangan akan menghasilkankerusakan orgaparu-paru. Hal ini dapat diperburuk dengan akumulasi zat beracun tersebut bagi organ tubuh manusia
Karsinogen : tidak ada
Teratogen : tidak ada
Reproduksi : tidak ada
Mutagen : tidak ada
12. INFORMASI EKOLOGI
a. Dampak terhadap lingkungan : -
b. Degradasi lingkungan : Kemungkinan degradasi jangka pendek memang tidak mungkin, namun kemungkinan degradasi jangka panjang sangat mungkin.
c. Bio Akumulasi : Semakin banyak racun yang terbentuk
13. PEMBUANGAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan yang berlaku
14. PENGANGKUTAN
a. Peraturan Internasional : Peraturan DOT : Kelas 8 Material korosif
b. Pengangkutan darat : truk tanki
c. Pengangkutan laut : Kapal laut
d. Pengakutan udara : tidak ada

MATERIAL SAFETY DATA SHEET
ALUMINIUM CHLORIDE HEXAHYDRATE

1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN
NAMA PRODUK : Aluminium Klorida Heksahidrat
RUMUS KIMIA : AlCl3 x 6H2O
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM Aluminium trichloride hexahydrate, Aluminum (III) chloride, hexahydrate
2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan AlCl3 x 6H2: 36% berat CAS No. 7784-13-6
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Aluminium Klorida Heksahidrat sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup.
Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
KULIT Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
TERTELAN : Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan mulut
TERHIRUP : Menyebabkan bronchitis kronis
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : -
e. Bahaya khusus Ketika dipanaskan sampai dekomposisi akan mengeluarkan gas beracun hidrogen klorida, aluminium oksida
f. Instruksi pemadam api : -
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : -
b. Tumpahan dan kebocoran besar : -
c. Alat pelindung diri : Respirator udara, Kacamata (goggles), gloves (neoprene, nitrile).
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
a. Penanganan bahan Jangan sampai tertelan ataupun terhirup, gunakanlah alat pelindung diri yang tepat
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan alat pelindung diri
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan Simpan di tempat dingin, kering dan berventilasi
e. Syarat khusus penyimpanan bahan Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali
8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
a. Pengendalian teknis Gunakan Ventilasi umum
b. Alat pelindung Diri : Respirator udara, kacamata (goggles), sarung tangan karet (neoprene gloves)
9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : Padat
Bau : Tidak berbau
Warna : Putih sampai kuning muda
MR 241.43 g/mol
Massa jenis : -
Titik didih 182.22°C (360°F)
Titik lebur 100°C (212°F)
Tekanan uap (20oC) : -
Kelarutan dalam Air (20 oC) : terlarut
pH (20 oC) : -
Specific gravity 2,398
10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
a. Sifat Reaktifitas -
b. Sifat stabilitas Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal. namun tidak stabil pada kondisi udara yang lembab dan di dalam air
c. Kondisi yang harus dihindari : Air dan udara lembab
d. Bahan yang harus dihindari : Senyawa oksida dan alkalin
e. Bahan dekomposisi : -
f. Bahaya Polimarisasi : -
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
a. Pemaparan jangka pendek/ akut : Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, saluran pernapasan atau kerusakan paru-paru
b. Pemaparan jangka panjang/ kronik : Jika menelan berulang-ulangdapat mempengaruhi perilakudarah, metabolisme, otak, hati, sistem kemih,
dan sistem muskuloskeletal. Sedangkan pada kulit akan menyebabkan dermatitis.
Karsinogen : tidak ada
Teratogen : tidak ada
Reproduksi : tidak ada
Mutagen : tidak ada
12. INFORMASI EKOLOGI
a. Dampak terhadap lingkungan : -
b. Degradasi lingkungan : Kemungkinan degradasi jangka pendek memang tidak mungkin, namun kemungkinan degradasi jangka panjang sangat mungkin.
c. Bio Akumulasi : Semakin banyak racun yang terbentuk
13. PEMBUANGAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku
14. PENGANGKUTAN
a. Peraturan Internasional : tidak ada
b. Pengangkutan darat : truk tanki
c. Pengangkutan laut : Kapal laut
d. Pengakutan udara : tidak ada

MATERIAL SAFETY DATA SHEET
POLYALUMINIUM CHLORIDE


1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN
NAMA PRODUK Poly Aluminium Chloride (PAC)
RUMUS KIMIA Aln(OH)mCl3n-m
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM PolyAluminum chlorohydrate, PAC, Polyaluminum hydroxychloride
2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan Aln(OH)mCl3n-m : 10% berat (dihitung sebagai Al2O3) CAS No.39290-78-3
Bahan H2O : 90% berat
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Poly Aluminium Chloride menyeababkan iritasi pada mata
Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA Menyebabkan iritasi mata jika tidak dibersihkan
KULIT Menyebabkan iritasi kulit ringan jika kontak berkepanjangan
TERTELAN : Menyebabkan gangguan pencernaan
TERHIRUP : Jika dalam bentuk uap dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : -
e. Bahaya khusus : -
f. Instruksi pemadam api : -
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran atau tumpahan larutan harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung mata
c. Alat pelindung diri : Kacamata (goggles) gloves (neoprene, nitrile)
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
a. Penanganan bahan Walaupun tidak terlalu berbahaya namun tetap harus berhati-hati terutama jangan sampai terkena mata
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan goggle
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan Simpan di tempat dingin, kering dan berventilasi
e. Syarat khusus penyimpanan bahan -
8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
a. Pengendalian teknis Gunakan Ventilasi umum
b. Alat pelindung Diri : Kacamata (goggles), sarung tangan karet (neoprene gloves)
9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : Cair
Bau : tidak berbau
Warna : Bening sampai agak kekuningan
Massa jenis 1190-1210 kg/m3
Titik didih : 100 oC
Titik beku : -20 oC
Tekanan uap (20oC) : -
Kelarutan dalam Air (20 oC) : terlarut
pH (20 oC) : 3,5 – 4,5
Specific gravity : 1,02
Basicity : 40 – 90 %
Zat yang tidak terlarut : 0,5 %
10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
a. Sifat Reaktifitas -
b. Sifat stabilitas Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
c. Kondisi yang harus dihindari : -
d. Bahan yang harus dihindari :Senyawa oksida, asam kuat, alkali, seng dan kuningan
e. Bahan dekomposisi : -
f. Bahaya Polimarisasi : -
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
a. TERTELAN (LD50) 11800 mg/kg (rat)
a. Pemaparan jangka pendek/ akut : menyebabkan iritasi pada mata
b. Pemaparan jangka panjang/ kronik : mennyebabkan iritasi saluran pernafasan jika terakumulasi dan iritasi pada kulit karena korosif
Karsinogen : tidak ada
Teratogen : tidak ada
Reproduksi : tidak ada
Mutagen : tidak ada
12. INFORMASI EKOLOGI
a. Dampak terhadap lingkungan : -
b. Degradasi lingkungan : -
c. Bio Akumulasi (EC50) > 100mg/l, 48 hours (daphnia)
13. PEMBUANGAN LIMBAH
Sebelum dibuang ke lingkungan, harus dinetralkan dengan alkali sampai Ph = 9
14. PENGANGKUTAN
a. Peraturan Internasional : Peraturan DOT Kelas 8 Material korosif
b. Pengangkutan darat : truk tanki
c. Pengangkutan laut : Kapal laut
d. Pengakutan udara : tidak ada

2 komentar:

  1. Hi Dear,

    Glad to get your contact.


    We,Menjie Chemical ,are supply polyaluminium chloride with good quality and very competitive price.
    Hope to be a partner of your company.


    Details and Samples will be provided if needed.


    Email me or just call me diretly.


    Best Regards.
    Email:lyyninalee@hotmail.com
    Whatsapp and Cellphone:+8613022786025

    BalasHapus
  2. ELAN : Menyebabkan luka bakar membra

    Video Bokep Indo | Nonton Film Bokep Gratis
    Nonton Online Video Bokep Streaming
    Nonton film bokep streaming terbaru di bokepindohot.pw dimana bisa mencari video bokep abg, film bokep smu, film bokep abg cantik, film cewe seksi, abg montok, bokep indo, bokep online, bokep smp, video bokep jilbab.
    Crot Bergetar
    Pengalaman Nafsu ABG Sange Di Goyang
    crotbergetar.blogspot.com
    #crot #bergetar #crotbergetar

    BalasHapus